Padaperinsipnya proses pelapukan batuan dibagi kedalam 3 jenis pelapukan, yaitu: 1. Pelapukan Fisis. Merupakan proses awal dari proses pelapukan batuan yaitu proses pemecahan batuan pejal menjadi bagian-bagian yang berukuran sangat berfariasi, kemudian proses selanjutnya terjadi pelembutan. Pemecahan lagi menjadi lebih kecil dan agak merata
Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun atas bahan organik dan mineral. Tanah merupakan bagian vital yang memiliki peran penting dalam semua kehidupan di bumi ini, hal ini disebabkan karena tanah sangat mendukung kehidupan tumbuhan serta menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penopang terkait Ciri-ciri Air Tanah PermukaanProses terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan faktor pembentuk tanah. Dimana faktor pembentuk tanah akan mempengaruhi jenis-jenis tanah yang dihasilkan seperti tanah gambut, tanah humus, tanah liat, tanah aluvial dan lainnya. Proses terbentuknya tanah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun secara umum proses terbentuknya tanah terbagi menjadi 4 tahapan. 4 tahapan tersebut adalah proses pelapukan batuan, proses pelunakan struktur, proses tumbuhnya tumbuhan perintis dan yang terakhir adalah proses penyuburan. Berikut adalah penjelasan dari 4 tahapan proses terbentuknya tanah Proses Pelapukan BatuanPelapukan adalah peristiwa hancurnya massa batuan, baik itu secara fisik, kimia ataupun biologi. Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang lama. Dimana setiap proses pelapukan pada umumnya dipengaruhi oleh cuaca sehingga batuan yang telah mengalami pelapukan akan berubah menjadi tanah. Berikut adalah 3 jenis proses pelapukan secara umum a. Pelapukan Fisik – adalah hancur dan lepasnya material batuan tanpa merubah struktur kimiawi dari batuan tersebut. Pelapukan kimia ini merupakan proses penghancuran bongkahan batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisik adalah Perbedaan Temperatur – Temperatur disini berpengaruh terhadap pelapukan fisik, dimana batuan akan mengalami proses pemuaian apabila temperatur panas dan akan mengalami pengecilan volume apabila temperatur dingin. Apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka lambat laun batuan tersebut akan terbelah dan pecah menjadi batuan-batuan kecil. baca Pengikisan Tanah oleh Angin Erosi – erosi dapat mempengaruhi pelapukan karena air yang membeku diantara batuan volumenya akan membesar dan yang terjadi adalah air akan membuat tekanan yang dapat merusak struktur terkait Cara Mencegah Erosi Tanahb. Pelapukan Kimiawi – adalah proses pelapukan massa batuan dimana perubahan susunan kimiawai batuan lapuk ikut mengalami pelapukan. Proses pelapukan kimia dibagi menjadi 4, yaitu Hidrasi – Hidrasi adalah proses pelapukan batuan yang terjadi di permukaan batuan – Hidrolisa adalah proses penguraian air atas unsur-unsurnya yang berubah menjadi ion positif dan – Oksidasi adalah proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi pada umumnya memiliki warna kecoklatan, hal ini disebabkan karena kandungan besi dalam batuan akan mengalami pengkaratan. Proses ini memerlukan waktu yang sangat lama akan tetapi batuan akan tetap mengalami – adalah proses pelapukan batuan oleh gas karbondioksida. Dimana gas ini terdapat pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Contoh batuan yang mengalami proses karbonasi adalah batuan kapur. baca Jenis-jenis Batuan Tidak hanya itu saja, pelapukan secara kimiawi juga disebabkan oleh hujan asam dimana hujan asam didapatkan dari kondensasi metana, sulfur dan klorida yang terbawa oleh hujan yang bersifat terkait Proses Terjadinya Hujan Asamc. Pelapukan Biologi – adalah pelapukan yang terjadi disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi secara terus menerus setelah tanah terbentuk. Dimana pelapukan biologi ini merupakan pelapukan penyempurna dari sifat-sifat tanah yang akan terbentuk. baca Sifat Fisik Tanah 2. Proses Pelunakan StrukturPada proses kali ini batuan rempahan yang terbentuk dari proses pelapukan akan mengalami pelunakan. Dimana air dan udara adalah 2 komponen yang memegang peran penting dalam proses ini. Air dan udara tersebut nantinya akan masuk di sela-sela rempahan batuan untuk melunakkan dapat membantu dalam proses pelunakan struktur batuan sehingga dapat dijadikan sebagai tempat hidup, air dan udara juga akan mendorong calon makhluk hidup untuk dapat tumbuh di permukaan. Namun, perlu diingat bahwa organisme yang dapat berkembang dalam tahap proses ini hanya beberapa saja, contohnya adalah mikroba dan lumut. Proses pelunakan struktur batuan ini membutuhkan waktu yang lama seperti pada proses Proses Tumbuhnya Tumbuhan PerintisSetelah melewati proses pelunakan struktur batuan, maka akan dilanjutkan ke proses tumbuhnya keanekaragam tumbuhan perintis. Tumbuhan yang dimaksud disini adalah tumbuhan yang lebih besar dari lumut, sehingga akar-akar yang masuk di dalam batuan yang telah lunak akan membantu proses pemecahan batuan tersebut. Selain itu, asam humus yang mengalir dari permukaan batuan akan membuat batuan yang berada di bagian dalam melapuk dengan sempurna. Pada tahap inilah proses pelapukan secara biologi akan Proses PenyuburanProses ini adalah proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah yang terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah yang awalnya hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan bertambah subur dengan adanya pelapukan organik. Pelapukan organik ini dapat berasal dari hewan ataupun tumbuhan yang mati dipermukaan tanah. Dalam hal ini mikroorganisme tanah memiliki peran penting dalam proses terbentuknya melewati 4 tahapan tersebut maka tanah sudah terbentuk secara sumpurna. Sehingga tumbuhan dan hewan autotrof akan mencari makanannya dalam TanahSetelah mengetahui proses terbentuknya tanah, berikut adalah beberapa jenis-jenis tanah yang tersebar di wilayah Indonesia Tanah Aluvial – Tanah aluvial atau sering disebut dengan tanah endapan adalah tanah yang terbentuk atas dasar material halus yang merupakan hasil dari endapan aliran sungaiTanah Andosol – Tanah andosol sering disebut juga sebagai tanah vulkanis, yang artinya adalah tanah yang berasal dari abu vulkanik yang telah mengalami proses pelapukanTanah Kapur – Tanah kapur sering disebut juga sebagai tanah mediteran, yaitu tanah yang terbentuk dari batu kapur yang telah mengalami pelapukanTanah Regosol – Tanah regosol adalah jenis tanah yang memiliki fisik yang kasar dan berasal dari material gunung berapiTanah Gambut – Tanah gambut atau argonosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami pembusukan baca Ciri-ciri Tanah Gambut Tanah Litosol – Tanah litosol atau azonal adalah tanah yang berasal dari batuan keras yang telah mengalami proses pelapukan secara sempurnaTanah Latosol – Tanah latosol adalah tanah yang memiliki zat besi dan alumunium, dimana tanah ini sangat tua sehingga tingkat kesuburannya menjadi rendahTanah Grumusol – Tanah grumusol atau margalith adalah jenis tanah yang terbentuk dari meterial halus dan berlempungTanah Humus – Tanah humus adalah jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan tumbuhan sehingga tanah jenis ini mengandung banyak unsur hara dan mineral yang suburTanah Laterit – Tanah laterit adalah jenis tanah yang berwarna seperti merah bata yang mengandung banyak zat besi dan alumnium
Pembentukantanah secara umum dibagi menjadi empat tahap yaitu: 1. Pelapukan. Batuan yang tersingkap di permukaan bumi akan mengalami pelapukan tanpa merubah susunan kimianya. Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya pelapukan. Seperti sinar matahari, perubahan suhu yang ekstrim, dan hujan.
Ilustrasi tanah. Foto pixabayTanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan batuan. Sebagai lapisan terluar permukaan bumi, tanah memegang peranan penting bagi lini kehidupan. Tanah dapat mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur hara dan air. Selain itu, tanah juga bisa menjadi habitat bagi berbagai mikroorganisme. Di samping manfaatnya yang berlimpah, diperlukan proses panjang dalam pembentukan tanah. Proses ini harus melalui rentang waktu yang cukup lama. Ada empat tahap dalam proses pembentukan tanah, yaitu pelapukan batuan, pelunakan struktur tanah, tumbuhnya tanaman perintis, dan penyuburan tanah. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut. Proses Pembentukan Tanah Proses pelapukan batuan terjadi ketika batuan hancur secara fisik, kimiawi, dan biologis. Proses ini biasanya berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama Faktor yang memengaruhinya adalah cuaca, suhu, dan tekanan dalam batu itu sendiri. Proses pelapukan batuan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fisik, kimiawi, dan biologis. Pelapukan fisik, terjadi karena hancurnya material batuan yang tidak mengubah struktur kimiawinya. Proses ini biasanya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca yang sangat ekstrim. Pada proses ini batuan akan hancur menjadi partikel yang lebih kecil. Pelapukan kimiawi, terjadi karena perubahan struktur kimiawi di dalam batuan. Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan kondensasi metan dan sulfur yang akhirnya menciptakan efek korosit pada batuan. Pelapukan biologis, terjadi karena pengaruh aktivitas makhluk hidup dan faktor alami. Pelapukan biologis adalah penyempurna yang menjadikan butiran batu menjadi sesuai dengan sifat tanah. Foto pixabaySaat batuan telah berubah menjadi partikel yang lebih kecil, batu ini perlahan akan terkikis hingga mengalami pelunakan. Proses ini kemudian disebut sebagai proses pelunakan struktur tanah. Air dan udara berperan mengikis batuan kecil dengan cara melewati celah-celah batuan tersebut. Dalam prosesnya, rongga-rongga dalam batuan akan terbentuk. Kemudian rongga ini akan menjadi tempat hidup bagi mikroorganisme seperti mikroba dan lumut. Tumbuhnya Tanaman PerintisBatuan yang telah melewati proses pelunakan akan ditumbuhi tanaman perintis. Tanaman ini ukurannya lebih besar daripada lumut. Tanaman sudah memiliki akar yang bisa masuk melalui celah batuan. Tumbuhnya tanaman perintis ini disebabkan karena adanya unsur air yang melimpah di dalam batuan lunak. Tanaman perintis akan menghasilkan asam humus yang kemudian mengalir ke celah batuan. Kemudian asam humus akan membuat batuan lunak menjadi lapuk sempurna hingga berbentuk tanah. Proses ini biasanya disebut sebagai pelapukan biologis. Batuan yang sudah lapuk sempurna akan mendapatkan bahan organik dari organisme yang tumbuh di atasnya. Tanah akan mengalami proses penggemburan sehingga mampu menghasilkan unsur hara dan air. Selanjutnya tanah akan menjadi subur dan dapat ditumbuhi berbagai macam organisme.
Apabiladiuraikan dengan terperinci, secara keseluruhan terdapat tiga proses utama dalam pembentukan biogas, yaitu proses hidrolisis, pengasaman (asidifikasi), dan metanogenesis. Proses pembentukan biogas proses pembentukan biogas melalui beberapa proses yang berlangsung dalam ruang anaerob atau tanpa oksigen. Bahan organik ch 4 + co 2 + h 2
KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN I Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN – FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD Materi II II-IV PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Faktor-faktor pembentuk tanah Horison-horison tanah Profil, pedon, polipedon Proses pelapukan bahan mineral dan batuan Hubungan tanah dengan relief dan topograsi Pendahuluan Latar Belakang Tanah adalah akumulasi tubuh alam yang menempati sebagian besar permukaan bumi DINAMIKA TANAH a. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari. b. Batuan yang sudah retak,pelapukan dipercepat oleh air. c. Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos batu-batuan sehingga hancur. d. Binatang-binatang kecil yang membuat lubang dan mengeluarkan zat yang memecahkan batuan. Tanah dan Pembentukannya Faktor pembentukan tanah dibedakan menjadi dua golongan yaitu a. Faktor pembentukan tanah secara pasif b. Faktor pembentukan tanah secara aktif Bentuk Bentuk-bentuk pelapukan batuan a. Disintegrasi b. Dekomposisi Laju pelapukan tergantung pada a. Teperatur b. Laju air perkolasi c. Status oksidasi d. Luas permukaan bahan induk e. Luas mineral Mineral adalah substansi inorganik yang homogen dengan komposisi tertentu Proses pelapukan a. Pelapukan fisik b. Pelapukan kimia Pembentukan Profil Tanah Perbedaan sifat-sifat tanah yang hanya disebabkan oleh satu faktor pembentukan tanah a. Klimatosekuen b. Biosekuen c. Toposekuen d. Lithosekuen e. Khronosekuen Jenis-jenis bahan induk Jenis a. Batuan beku b. Batuan sedimen c. Batuan metamorf d. Bahan induk Organik Proses pembentukan tanah dimulai dari proses pelapukan batuan induk menjadi bahan induk PELAPUKAN DAPAT TERJADI SECARA 1. Fisik penyebabnya adalah perbedaan suhu dan pengangkutan batuan 2. Bilogik – mekanik penyebabnya akar yang masuk ke dalam batuan melalui retakan 3. Kimia - Hidrasi dan dehidrasi - Oksidasi dan reduksi - Hidrolisis - Pelarutan Hidrasi dan dehidrasi CaSO4 + 2H2O → CaSO4. 2H2O hidrasi CaSO4 .2H2O → CaSO4 + 2H2O dehidrasi Oksidasi dan reduksi oksidasi Fe++ → Fe+++ + e – Fe+++ + e - → Fe++ reduksi Hidrolisis KAlSi3O8 + H+ → HAlSi3O8 + K+ Pelarutan solution CaCO3 + 2H+ → H2 CO8 + Ca++ Proses tersebut dilanjutkan dengan dengan 1. Penambahan bahan organik dan mineral ke dalam tanah dalam bentuk padat, cair atau gas 3. Kehilangan benda tersebut dari tanah Perubahan bentuk bahanbahan-bahan mineral atau 4. Pemindahan bahan tanah dari satu lapisan ke 2. bahan organik di dalam tanah lapisan lain Pembentukan tanah melibatkan satu atau lebih dari proses tsb, sehingga menghasilkan horison tanah Proses Pelapukan Batuan dan Mineral Pelapukan secara fisik Pelapukan secara biologik-mekanik Akibat fluktuasi suhu Penetrasi akar tanaman Pelapukan secara kimia Hidrasi dan dehidrasi Reduksi-oksidasi Hidrolisis Pelarutan Pembentukan Profil Tanah Penambahan Pengurangan/ kehilangan Transformasi Translokasi Ordo Ultisols Ordo Oxisols Disintegrasi dan Sintesis Mineral Sekunder Disintegrasi Unsur B Unsur A Sintesis Mineral Liat Organisme dan Bahan Organik Organisme Mati BO Pembentukan horison berwarna gelap pada profil tanah Asam-asam organik Mempercepat proses pelapukan batuan Dekomposisi Siklus Unsur Hara penyerapan Unsur hara Tanaman masuk ke tanah melalui air perkolasi dekomposisi/ dekomposisi/ mineralisasi mati BO Fungsi membantu mengontrol keseimbangan asam asambasa dan larutan bahan bahan-bahan yang melapuk dalam tanah Peranan Air Pertumbuhan tanaman dan reaksireaksi kimia dalam pelapukan mineral Siklus unsur hara Pemindahan liat, sesquioksida dan garam-garam dalam tanah Horison Tanah Lapisan tanah yang terbentuk sebagai hasil proses pembentukan tanah Horison utama tanah 1. Penambahan bahan-bahan ke dalam tanah Penambahan air hujan, embun, dll. Penambahan O2 dan CO2 dari atmosfir Penambahan N, Cl, S dari atmosfir dan hujan Penambahan bahan organik dari sisa tanaman dan hewan Bahan endapan Energi dari sinar matahari 2. Kehilangan bahan yang ada dalam tanah Kehilangan air melalui evapotranspirasi Kehilangan N melalui denitrifikasi Kehilangan C bahan organik karena proses dekomposisi Kehilangan tanah karena erosi Kehilangan energi karena radiasi 3. Perubahan bentuk transformasi Perubahan bahan organik kasar menjadi humus Penghancuran pasir menjadi debu dan liat Pembentukan struktur tanah Pelapukan mineral dan pembentukan mineral liat Pembentukan konkresi 4. Pemindahan bahan di dalam solum Pemindahan air, bahan organik, Fe, Al, dari lapisan atas ke lapisan bawah Pemindahan unsur hara dari lapisan bawah ke lapisan atas melalui siklus kegiatan vegetasi Pemindahan tanah dari lapisan bawah ke lapisan atas atau sebaliknya melalui kegiatan hewan seperti tikus, rayap, dll serta pedoturbasi Pemindahan garam dari lapisan bawah ke lapisan atas melalui air kapiler Beberapa Contoh Proses Pembentukan Tanah Eluviasi 4 Pemindahan bahan tanah dalam horison Iluviasi Leaching 4 2 Penimbunan bahan tanah dlm satu horison Pencucian basa/ hara dari tanah Enrichment 1 Penambahan basa/hara dari tempat lain Dekalsifikasi 4 Pemindahan CaCO3 dari satu horison Kalsifikasi 4 Penimbunan CaCO3 pada satu horison Desalinisasi 4 Pemindahan garam dari satu horison Salinisasi 4 Penimbunan garam pada stu horison Dealkalinisasi 4 Pencucian ion Na pada satu horisan Alkalinisasi 4 Akumulasi ion Na dalam satu horison Lesivage 4 Pencucian liat dari satu hor. ke hor. lain Pedoturbasi 4 Pencampuran hor. scr fisik dan biologik Faktor Pembentukan tanah FAKTOR PEMBENTUK TANAH SOIL S = f P, C, O, R, T Bagian utama tanah - Penampang vertikal tanah yang menunjukkan susunan horison disebut profil tanah - Horison yang menyusun profil berturutturut dari atas ke bawah adalah - Horison O - Horison A - Horison B - Horison C Horison yang menyusun solum tanah Horison A dan B Pedon dan Polipedon • Satuan individu tanah terkecil dalam tiga dimensi disebut pedon • Ukuran pedon < 1 – 10 m3 • Polypedon = kumpulan pedon yang menunjukkan sifat yang sama • Polypedon ini lebih kurang sama dengan pengelompokan seri tanah dalam Soil Taxonomy Proses Pembentukan Tanah Pedon dan Polipedon Pedon dan Polipedon Horison dan Solum Pembentukan horison No. Horison 1. O Horison organik di atas lapisan tanah mineral O1 Bentuk asli sisa tanaman masih terlihat O2 Bentuk asli sisa tanaman tidak terlihat A Horison permukaan campuran b organik & mineral = hor eluviasi yang mengalami pencucian A1 Mineral bercampur humus, berwarna gelap A2 Pencucian eluviasi maksimum dari liat, Fe, A1, dan bahan organik. A3 Peralihan ke B, lebih menyerupai A B Horison iluviasi penimbunan dari bahan tercuci di atasnya liat, Fe, Al, bahan organik. B1 Peralihan dari A ke B, lebih menyerupai B B2 Iluviasi maksimum liat, Fe, Al oksida, dan adakalanya bahan organik B3 Peralihan ke C, lebih menyerupai B 4. C Horison bahan induk, sedikit terlapuk 5. R Batuan keras yang belum dilapuk 2. 3. Keterangan Horison dan profil Nama Lama Horison utama Nama Baru O Horison organik A Horison permukaan campuran bahan organik dan bahan mineral E Horison eluviasi pencucian maksimum terhadap liat, Fe, Al dan BO B Horison Iluviasi penimbunan C Bahan induk, terlapuk, lunak, dapat ditembus oleh akar R Batuan induk, belum terlapuk, tidak dapat ditembus akar Horison Peralihan Horison AB peralihan dari A ke B, tetapi dominan A Horison EB peralihan dari E ke B, tetapi dominan E Horison BA peralihan dari A ke B, tetapi dominan B Horison BE peralihan dari E ke B, tetapi dominan B Horison BC peralihan dari B ke C, tetapi dominan B Horison, profil, pedon Horison / profil Horison dan pH Horison Horison dan vegetasi Pembentukan tanah dan vegetasi Simbol Horison Tambahan a – z alfabetis Horison tambahan organik i fibrik e hemik a saprik Simbol lainnya b – z Simbol tambahan ditulis dengan huruf kecil disamping simbol horison utamanya Oi, Oe, Oa, Bs, Bt, dst. Simbol Horison Tambahan a – z alfabetis Simbol lainnya Campuran bahan mineral dan organik A Eluviasi maksimum B Iluviasi A Simbol tambahan ditulis dengan huruf kecil disamping simbol horison utamanya Oi, Oe, Oa, Bs, Bt, dan seterusnya. Master of hodizons O, A, E, B, C, R Air Tanah w Simbol Tambahan Untuk horizon utama • 24 huruf kecil Contoh bhs; Bt1; Ba; Bw; Ap; Cr – – – – – – – – – – a = saprik B = burried tambahan c = konkresi d = semantasi e = hemik f = frost membeku g = gleik h = humik i = fibrik k = karbonat – – – – – – – – – – – – – m = masif o = sesquioksida p = plagen/pengolahan q = silika r = regolit lunak s = seskuioksida iluvial ss = slicknessslide t = iluviasi w = warna atau tekstur v = plintit x = fragipan y = gipsum z = garam-garam Contoh Dari atas bawah • Ap – E – Bt1 – 2 Bt2 – 2Bt3 – 3Bt4 – 3BC Bahan induk 1 BI 2 ; BI3 Horizon genetik Bt 1,2,3Lithologic discontinue diabaikan • A – Bt – C – 2 B • A – Bt – 2R • Ap – Bt1 – 2Bt1 – 2Bt3 – 2C1 – 2C2 – 2R • Lithologic discontinue berasal dari batuan yang sama=R • Ap – Bt1 – Bt2 – BC – C – 2ABtb1 – 2Btb1 - 2Btb2 – 2C Tanah tertimbun • A – E – Bt – E’’ – Btx – C Bentuk prima E’ lingkungan berubah-ubah • A – E – Bt – E’ – Btx – E’’ – B’t – C Lingkungan yang sangat humid sangat basah Horison dan Lapisan • Horison genetik • O • A • E • B • C • R genetic Lapisan layer layer non genetic • I • II • III • IV • V • V Aluvial endapan dengan bantuan air teratur Coluvial endapan angin atau alam urug, longsor, tanah merayak, soli cripping acakacakan Profil Udalf Sketsa profil sederhana Profil Orthod
ProsesTerjadinya Hujan Pada Awan Hangat. Ketika uap air terangkat naik ke atmosfer, baik oleh aktivitas konveksi ataupun oleh proses orografis (karena adanya halangan gunung atau bukit), maka pada level tertentu partikel aerosol (berukuran 0,01 - 0,1 mikron) yang banyak beterbangan di udara akan berfungsi sebagai inti kondensasi (condensation
Prosespembentukan tanah yang berasal dari batuan-batuan besar dipengaruhi oleh banyak faktor. Akan tetapi secara umum proses ini melewati 4 tahapan besar yaitu proses pelapukan batuan, pelunakan struktur, tumbuhnya tumbuhan perintis dan proses penyuburan. Nah berikut ini dijelaskan keempat proses terbentuknya tanah tersebut.
4 Proses Penyuburan. Proses ini adalah proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah yang terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah yang awalnya hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan bertambah subur dengan adanya pelapukan organik.
. 364 2 383 265 46 249 323 5
proses utama pembentukan regolith dan tanah yaitu melalui